sdv

Minggu, 11 November 2012

Warga IPA 1 Coffiens1

 Bagian Cowo Kece-kece B)


Bagian Cewe Cantik-cantik B)

Sekumpul Gadis Bedysa





Resensi Novel Rainbow And Ocean


Seorang Gadis Muda Dengan Lautnya

Judul Buku                  : Rainbow And Ocean
Penulis                         : Ruth Priscilia Angelina
Penerbit                       : PT GramediaPustaka Utama
Editor                          : Irna Permanasari
Cetakan I                    : July 2012
Tebal                           : 208 halaman

Cerita yang terdapat pada novel Rainbow and Ocean dimulai dari Gadis muda itu ternyata batu karang. Ia tidak cantik . Hanyalah seonggok batu . Batu karang itu, sudah ada disitu, bersama-sama laut, sejak kemarin, kemarin dan kemarin. Ia menatap laut dalam dian, tersenyum dalam diam, dan mencintai laut dalam dia.
Sementara, disisi lain ada Clara Radella Keona, yang seolah-olah batu karang, selama bertahun-tahun mencintai sesosok laut yang selalu ada didekatnya: Neo Aldriano Yehezkiel. Clara sudah lama jatuh cinta pada sahabatnya itu, tetapi tdak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannnya. Sekian lama, ia hanya berdian diri menatap Neo dari kejauhan dan hanya bisa berharap dalam hati. Apalagi saat ia melihat Neo dekat dengan perempuan lain, clara hanya bisa menahan tangis dalam hati. Akan tetapi, lewat perjalanan Clara ke Swiss, ia dipertemukan dengan seseorang lelaki yang membuatnya mampu melupakan kerinduannya pada Nei: lelaki berdarah campuran korea-swiss yang tidak ia ketahui namanya. Sayang nya, tanpa sempat berkenalan, Clara harus pulang kembali ke Indonesia.
             Kukira ceritaku sudah dimulai sejak lama dan aku tinggal menunggu akhir nya. Aku tak pernah berfikir bahwa Dia bukan inti dari cerita. Dia mungkin hanya serpihan kertas yang pernah hadir pada awal sebuah buku. Sampai jumpa dikehidupan selanjutnya Neo. Mungkin aku akan jatuh cinta padamu sekali lagi, tapi tidak dalam kehidupan yang lain. Tidak untuk yang kedua kalinya.
3 tahun kemudian, Clara mendapatkan beasiswa  untuk berangkat ke korea. Setelah membiat keputusan yang berat utuk mennggalkan kenangannya bersama Neo, ia pun pergi ke negeri ginseng itu. Tak pernah ia sangka sebelumnya , bahwa kepergiannya ke korea akan mempertemukannya degan lelaki kore-swiss yang ia temui beberapa lalu silam. Lelalki itu benama Ki Donggun yang telah berhasil menjadi seorang artis yang sukses di korea. Tak perlu waktu lama Clara dan Donggun menjadi dekat karena ternyata Donggun mempunyai perasaan yang sama terhadap clara. Meskipun akirnya Clara berhasil melupakan  cinta pertamanya Neo, hal tersebut tidak berarti semuanya berjalan lancer-lancar saja. Karena tak lama kemudian , Clara harus dipertemukan dengan  Neo di Korea.
Kamu harus tahu aku sebenarnya ingin melakukannya. Tapi kamu juga harus tahu aku tidak punya keberanian besar. Aku suka menertawakan diriku sendiri. Dunia tahu aku menyukaimu. Angin tahu, pasir tahu, matahari tahu, pelangi tahu, bahkan bintang dan bulan juga tahu.
Tapi laut tidak pernah tahu. Padahal yang kusukai adalah laut."
Saat menyadari kehadiran Neo, Clara sudah terlanjur mencintai Donggun. Akan tetapi Neo - yang terlambat meraih cintanya - tidak dengan mudah menyerah. Keadaan yang dihadapi oleh Clara membuatnya terjepit; terlebih lagi banyak permasalahan dan kesalahpahaman yang terjadi dalam hubungannya - membuat segala sesuatunya menjadi rumit.

Aku rasa karakter-karakter dalam buku ini hanya kurang digali saja. Salah satu kekurangannya menurutku adalah hubungan antar karakter tidak dijelaskan terlalu detail; seperti seberapa dekat Clara dengan Neo. ), bagaimana Clara-Donggun bisa menyukai satu sama lain (apakah hanya dari satu tatapan 3 tahun yang lalu itu mereka langsung jatuh cinta?), dan perasaan-perasaan setiap karakter pun kurang terasa bagiku. Sehingga adegan yang seharusnya bisa mengharukan, malah terasa datar.

Di bagian awal buku ini, akan ditemukan beberapa bagian semacam surat, yang adalah tulisan blog Clara. Mungkin surat-surat ini adalah cara untuk menjelaskan seberapa dalamnya rasa cinta Clara pada Neo - yang dilambangkan sebagai batu karang yang menyukai laut. Tulisannya indah dan puitis, tetapi aku akan lebih menyukai jika ada kejadian konkret yang terjadi antara Clara-Neo.
Di pertengahan buku ini, Neo muncul kembali. Kemunculannya tentu saja menimbulkan konflik antara Clara-Donggun, tetapi sayangnya tidak ada konflik yang cukup besar yang bisa membuatku bersemangat. Kemudian aku dihadapkan dengan fakta tentang perasaan Neo, yang lagi-lagi membuatku kesal (seperti yang sudah aku jelaskan di bagian karakter). Tak lama kemudian, adanya masalah antara Clara dan Donggun membuat Donggun seperti "vakum" sementara dari cerita ini... hilang. Terlebih lagi, di paruh kedua buku ini, adanya kejadian tidak relevan cukup sering terjadi.
            Dari sinopsis di atas, kita bisa menghetahui, bahwa sesungguhnya, kemanapun cinta kita dilabuhkan di suatu tempat yang kita mau, tetapi sejujurnya, hati selalu tahu dimana sepantasnya ia dimuarakan.  Hati tidak perlu memilih siapa yang akan dicintainya, tetapi sebaliknya, hati dipilih oleh cinta itu sendiri. Novel ini diwarnai oleh pergelutan idealisme, tawa, tangis, dan cinta. Semua dikemas rapi oleh Ruth Priscilia Angelina sehingga meninggalkan bekas yang mendalam setelah membaca novel ini.
Dari novel ini kita juga belajar arti dari sebuah perjuangan dalam meraih cita-cita dan impian yang kita damba-dambakan. Jadi, untuk seseorang yang sedang putus asa dan kehilangan semangatnya, novel ini layak dikonsumsi untuk membangkitkan semangat dan menambah inspirasi. Dibumbui kisah cinta yang begitu membuat emosi melonjak-lonjak, Rainbow and Ocean sangat membantu kita untuk belajar lebih lanjut apa arti dari cinta itu sendiri. Seperti Rainbow and Ocean yang terlihat, dirasakan. Meski pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.

Silvia Devi, Tangerang 20-Oktober-2012